Ratusan Bursa Kripto Bangkrut, Bagaimana Nasib Bitcoin ?
Ratusan bursa kripto bangkrut tahun 2022 lalu, termasuk ftik dan three rong Capital atau 3 AC. Inilah merupakan salah satu penyebab yang mengubah industri Bitcoin, Ethereum dan kripto lainnya dari tiga sisi, yakni sisi regulasi, konsolidasi, dan inovasi.
Mitra di Firma hukum keston Law yang berspesialisasi di bidang penipuan aset kripto Louise Abbot menilai, bahwasanya kejatuhan bursa kripto milik sam bankman fried, FTX 130 perusahaan afiliasinya sangat mengecewakan Bagi kalangan investor.
” atau lebih menghancurkan bagi investor,” kata Aboutt dikutip dari CNBC Internasional, Senin (19/12).
Adapun CNBC Internasional telah merangkum beberapa proyeksi yang dilakukan oleh sejumlah ahli, termasuk diantaranya Abott.
Mereka menilai bahwasanya kebangkrutan ratusan perusahaan crypto itu akan mengubah bisnis cryptocurrency ke depan. Utamanya dari 3 Sisi regulasi yakni:
1. Regulasi
Seperti yang kita tahu bahwasanya aturan crypto dinilai belum spesifik dan lengkap, termasuk halnya tentang perlindungan bagi investor itu sendiri.
“ini mungkin akan berubah pasalnya pemerintah di Amerika Serikat, uni Eropa dan Inggris saat ini sedang menggodok berbagai regulasi dan mengambil langkah untuk membersihkan pasar kripto.” ujarnya.
Tujuannya tentu ialah untuk mengurangi resiko bagi konsumen yang membeli atau berinvestasi pada crypto.
Selain itu, dengan diambilnya langkah-langkah dan strategis tersebut diharapkan akan membuat bursa lebih stabil dan mencetak bursa yang bertanggung jawab jika kehilangan aset milik investor.
“saya pikir jika kita dalam hal ini Pemerintah mampu menawarkan beberapa regulasi, maka akan membangun kepercayaan diri,” ujarnya.

“jika tidak ada regulasi, investor dibiarkan tanpa perlindungan yang dibutuhkan maka resiko besar akan selalu ada.”
CEO Winter mute Evgency Gaevoy menambahkan, bursa crypto yang bangkrut seperti halnya Celcius, 3AC, FTX tidak sepenuhnya terdesentralisasi dan tak terdesentralisasi dengan baik.
“pelajaran terbesar yang dapat investor ambil dari kebangkrutan FTI ialah bahwasanya sebagai seorang investor anda tidak dapat menerapkan sentralisasi penuh, dan tentunya kurangnya pengawasan,” ujar dia.
2. Jumlah Perusahaan Crypto Semakin Sedikit
Seperti yang kita ketahui banyak perusahaan dan proyek baru muncul setelah musim dingin crypto pada tahun 2018, termasuk ftX yang berdiri pada tahun 2019.
Di mana kini jumlah perusahaan crypto ke depan akan semakin sedikit menurut pendapat para ahli.
Setelah 3AC, Voyager, FTX bangkrut, kini giliran perusahaan pemberi pinjaman crypto yakni BlokFi yang hampir jatuh.
Begitu juga dengan Gemini dan Genesis. ” tantangan untuk seluruh bisnis ketika anda berpikir tentang penularan adalah bahwa FTX dan Alameda merupakan investor yang sangat aktif di industri ini,”kata CEO blockchain.com Peter Smith dalam diskusi di acara konferensi crypto di London.
Kekhawatiran tentang kesehatan keuangan khususnya bursa kripto pun kian meningkat apalagi dalam bayang-bayang tahun 2020 23 ini, imbas kebangkrutan FTX dan ratusan perusahaan afiliasinya tersebut kian memperparah stigma masyarakat khususnya investor cryptocurrency untuk menjauhi industri crypto.
Milyaran dolar pun keluar dari bursa terbesar di dunia yakni binance dalam beberapa waktu terakhir. Investor memang tidak memperkirakan bahwasanya bisnis menghadapi risiko kebangkrutan.
Tapi binance dan coin base menghadapi latar belakang pasar yang suram di tengah penurunan volume perdagangan dan saldo akun.
3. Inovasi
Pendukung bisnis crypto yakni WEB3, dinilai telah membuka jalan bagi penggunaan blog chain yang lebih inovatif ketimbang hanya untuk cryptocurrency.
“apa yang sering Kami lihat adalah perusahaan yang memiliki lengan inovasi digital atau metaverse,” kata CEO Near kata, perusahaan yang mendapatkan investasi dari FTX, Marieke Flamen.
“mereka mengerti bahwa teknologi ada di industri ini. Itu tidak akan hilang .”NFT atau nonfungible token dinilai dapat mengubah hubungan pengguna dengan game atau suatu acara.
Beberapa waktu yang lalu ini juga sempat booming. Namun karena nFC itu hanya mengandalkan komunitas dan nilai hypenya yang kemungkinan besar selayaknya grafik jika sudah menemui titik puncak maka akan kembali ke titik awal.
Itu artinya ini masih perlu banyak perhitungan untuk dijadikan sebagai salah satu instrumen investasi.