Tips Memilih Sekuritas dan Membuka Rekening Saham Bagi Pemula
Mendapatkan penghasilan pasif melalui investasi telah menjadi mimpi banyak orang. Meskipun masih ada banyak hambatan, tidak ada alasan untuk tidak menjadi investor saat ini.
Banyak masyarakat Indonesia yang telah membuat keputusan untuk terlibat di pasar modal. Akibat dari pandemi, jumlah investor ritel (perorangan) telah meningkat drastis dan pasar modal Indonesia semakin ramai.
Peningkatan tajam dalam jumlah investor selama dua tahun terakhir membantu meningkatkan hasil Indeks Harga Saham Gabungan.
Jika Anda ingin membuka rekening untuk berinvestasi di saham, Anda harus membuat rekening efek di sebuah perusahaan sekuritas. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memilih sekuritas dan membuka rekening saham, simak sampai akhir yaa.
Tips Memilih Sekuritas dan Membuka Rekening Saham
1. Pastikan legalitas dan kualitas
Untuk memilih sebuah sekuritas, pastikan bahwa perusahaan terdaftar dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia.
Selain itu, cari tahu tentang latar belakang, pemegang saham, dan manajemen perusahaan dari situs web otoritas. Juga, cari informasi tentang reputasi dan kinerja pasar saham sekuritas, baik sebelum maupun sesudahnya.
2. Perhatikan Biaya Transaksi (Fee Jual/Beli)
Biaya transaksi adalah pendapatan utama sekuritas dari para investor saham. Saat ini, biaya beli-jual berkisar dari 0,15%-0,25% sampai 0,25%-0,35%.
Sebagai contoh, jika transaksinya senilai Rp10 juta, maka biaya belinya adalah Rp15.000, sedangkan biaya jualnya adalah Rp25.000.
Perlu diperhatikan juga apakah sekuritas memiliki aturan minimal fee transaksi jika bertransaksi, serta biaya bulanan.
Contohnya, ada Sekuritas yang mengenakan minimal fee transaksi harian (Rp 5.000-Rp 25.000) luar biaya transaksi lainnya.
Jika misalnya pembeli membeli satu lot saham Rp 50, maka jumlah transaksi adalah Rp50 dikali 100 saham/lot = Rp 5.000. Pembayaran yang wajib dilakukan adalah Rp 5.000 tambah biaya transaksi Rp 5.000-Rp25.000.
Selain itu, ada juga sekuritas yang mengenakan biaya data pasar bulanan mulai dari Rp30.000-Rp50.000 per bulan. Apabila biaya data pasar tersebut tidak dibayarkan, maka pembeli masih dapat bertransaksi.

3. Setoran Awal
Ada berbagai aturan yang mensyaratkan jumlah setoran awal berbeda-beda untuk berbagai jenis produk sekuritas. Ini bisa dimulai dari jumlah minimal Rp 20.000.000 hingga Rp 5.000 untuk melanjutkan transaksi saham. Tentukan mana yang mungkin bagi kantong Anda.
4. Subsyarat Layanan berdasarkan Kebutuhan
Kini layanan sekuritas biasanya tersedia dalam bentuk aplikasi online, aplikasi mobile, dan web. Setiap aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Aplikasi online merupakan versi aplikasi yang paling lengkap dan tertinggi. Lalu diikuti oleh aplikasi mobile yang lebih sederhana. Dan yang terakhir adalah platform web yang merupakan versi standar dari aplikasi.
Pilihlah sekuritas yang menyediakan seluruh versi layanan transaksi atau pilihlah yang Anda rasa paling cocok dengan kebutuhan Anda.
5. Pelajaran dan Edukasi
Trainig dan pelajaran sekuritas akan mengarahkan bagaimana cara yang baik dalam bertransaksi sehingga Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Beberapa sekuritas kerap menyediakan training gratis dan layanan konsultasi untuk komunitas nasabahnya melalui grup Whatsapp maupunTelegram. Bahkan, saat ini diermudah lagi dengan adanya platform menyediakan layanan konsultasi dan training online
6. Analis dan Rekomendasinya
Untuk memilih sekuritas, perhatikan juga kepala riset, analis, dan tim mereka. Nantinya, Anda dapat membandingkan prediksi dan rekomendasi analis yang lebih diikuti pasar atau lebih manjur.
7. Jangan Fanatik
Memilih sekuritas bukan seperti memilih agama atau calon presiden. Anda tentu dapat membuka rekening di beberapa sekuritas sekaligus agar dapat membandingkan layanan, tetapi tetap perhatikan jika ada beban dan biaya yang harus dibayarkan secara rutin.
Cantumkan Single Investor ID (SID) atau identitas KSEI Anda untuk pembukaan rekening kedua agar datanya tersinkronisasi di otoritas bursa dan otoritas keuangan.